Cerdas, dan Beriman

TARI MERAK

Siswa SMP Negeri 3 Tebo Melakukan pentas Seni Drama di Aula SMP pada Maret 2014

SAMBUTAN KEPSEK SMPN 3 TEBO

semoga menjadi sarana untuk para guru bisa meningkatkan kemampuannya di media internet

SABTU BUGAR

Sabtu Bugar merupakan kegiatan senam pagi secara rutin yang dilaksanakan setiap hari sabtu pagi pukul 7.30 s.d. 8.10 .

Kegiatan SMP N 3 Tebo

Para siswa SMP Negeri 3 Tebo berpakaian adat yang menunjukkan Bhineka Tunggal Ika.

Carnaval 2014

KARNAVAL DALAM RANGKA MEMPERINGATI HUT KE-69 REPUBLIK INDONESIA.

Rabu, 19 November 2014

PUISI BALADA

‪#‎PUISI‬ BALADA
Puisi balada adalah puisi yang berkisah tentang hidup dan kehidpuan manusia, melalui pikiran dan perasaan yang berintikan budaya universal, dan tidak terikat dengan ruang dan waktu tertentu. Menurut kamus Bahasa Indonesia Puisi balada ialah puisi sederhana yang mengisahkan cerita rakyat yang mengharukan kadang-kadang berupa dialog.
Berikut ini merupakan contoh puisi balada yang sangat sederhana
BALADA JIWA YANG HILANG
Saat jiwa suci terancam sirna
Sang ayah gelisah nanar
Meraba mencoba cari jalan
Memutar arah angin menentang badai
Kemana jiwa itu kan ditanam
Terbuka jalan berliku
Kerikil-kerikil tajam menyambut
Dengan terseok –seok
Kaki penuh darah yang mengubah
Kilauan kerikil tajam memerah
Sang ayahpun menyematkan jiwa yang terancam
Dalam tempat yang aman.
Tersekat tenggorokan
Seribu kata membuncah dalam dada
Namun tak kuasa terucap
Air mata menggenangi mata yang meredup
Dengan pandangan yang nanar
Tubuh yang lunglai
Sang ayahpun meninggalkan jiwanya
dalam tempat yang tak mungkin dijangkaunya
ia terbayang mantra suci
yang memenuhi sanubari
terngiang-ngiang menembus gendang telinga
measuk sukma mengoyak jiwa
“Sempalan jiwamu kan selamat jika kau menahan diri ntuk bertemu
Dalam belasan tahun ke depan”
Tak terbayangkan betapa luluh lantak jiwanya
Tak ada jalan ntuk berbelok
Semua kaku lurus dan beku
Hari berganti hari bulan berganti bulan
Waktu pun berlalu sangat laman
Menambah luka yang mendalam
Dalam penantian.
Jiwa itu pun tumbuh dalam tempat yang tak dapat dijangkaunya.
Jiwa itu menyatu dalam wadah yang sempurna
Segala pupukpun digunakan ntuk menyuburkannya
Kasih sayang sang ibu yang tiada habisnya telah membentuknya
Jiwa itu tetap tersenyum walau menyimpan selaksa duka
Ia tumbuh tanpa naungan sang ayah.
Sementara sang ayah hanya dapat melihat dari kejauhan
Tanpa bisa mendekatinya.
Segala derita
Segala nestapa
Sang ayah hanya terdiam tak bergeming
Mulut terkunci rapat menunggu saat-saat tiba.
Waktu yang ditunggu pun datang menghampiri
Sang ayah pun menemukan sempalan jiwa yang hilang
Namun tak ada keberanian ntuk menyampaikan
Jiwa yang hilangpun dalam dekapan sang ayah
Kendati sempalan jiwa tak tahu siapa yang mendekapnya.
Dwi warsa tlah berjalan
Sang ayah memberanikan diri ntuk menyampaikan
Bagai tersengat halilintar sempalan jiwa mendengarnya
Marah, duka bercampur bahagia bercampur aduk
“Mengapa ayahanda tega melakukan ini?”
“Mengapa baru sekarang ayahanda baru datang?”
“Kemana waktu aku dalam duka?”
“Kemana ayahnda, waktu aku menangis?”
“Aku benci ayahnda..”
Tak kuasa air mata telah menganak sungai dari keempat mata itu.
“Wahai ananda, selaksa umpat kan ku terima”
“ Tapi dengarkan ayahanda nak ber kata”
“ayahanda kan nak mendekat, namun tak kuasa”
“ Ayahanda terbelenggu sumpah janji”
“ Ayahanda takut ananda kan celaka bila kudekat sebelum waktunya”
“Ayahanda takut martabat tempatmu nak jatuh tak berharga”
Perlahan sang ayah menjelaskan yang sesungguhnya
“ Apakah demi Janji, ayahanda menelantakanku?”
“Janji itu telah melukai jiwa ini, ayahanda”
“ Wahai ananda, janji merupakan keteguhan hati
Akan buat ananda lebih celaka, jika ayahanda ingkari.”
“ sekarang saatnya ayahnda menebus akan segala dukamu.
Ananda.... lupakanlah segala yang tlh berlalu.
Kita akan bersama baik dalam suka maupun duka.”
Ayahanda berjanji takkan meninggalkanmu lagi.
Yang dapat memisahkan kita hanya jiwa yang telah lepas dari raga.”
“Ayahanda, aku mengerti walaupun aku tak percaya mengapa ini bisa terjadi.
Aku kan berusaha menerima kenyataan ini karena semua kuasa Ilahi.”
“ Ananda, jika engkau belum bisa terima, ayahnda memaklumi..
Tapi siapapun ayahanda, tak kan mengurangi kasihku padamu.
Dan ananda dapat merasakan itu”
Perlahan api yang membara itu mulai padam.
Dan senyumanpun telah menghiasi wajah mereka.
Karya: A.Aji

PUISI EKSPRESIONISME

Puisi Ekspreisinisme
Puisi yang beraliran ekspresionisme pada umumnya adalah puisi yang mengutamakan ungkapan perasaan dari pengarang. bisa merupakan kesdihan yang mendalam, bisa kekecewaan, bisa juga kemarahan dan kebencian terhadap sesuatu.
Berikut adalah contoh puisi yang beraliran ekspresionisme
JERITAN JIWA
Ini bukan hanya permainan kata
Ini adalah kata ungkapan jiwa
Meronta kata terkekang jiwa
Mendesak dalam dada
Ku terlalu tinggi melihat awang
Ku terbuai segala harapan
Sinar terang kuharapkan
Namun redup senja yang datang
Batu hatimu
Batu jiwamu
Batu kepalamu
Lebih keras dari batu yang membatu
Air cucuran tak sanggup mengikismu
Gerenda besi pun tak sanggup menembusmu
Jari-jemariku tak kuasa mengukirmu
Ku terlalu tinggi melihat awang
Ku terbuai segala harapan
Ku harapkan sebagai penerang
Namun bayang petang yang datang
Tongkat yang kuberikan engkau bengkokkan
Cahaya yang kuberikan kau matikan
Jalan yang kutunjuk, kau belokkan
Jalan yang ku sekat, kau terjang
Ku terlalu tinggi melihat awang
Ku terbuai segala harapan
Senyum yang kuharapkan
Sinis yang datang menghadang
Ku panggil, wajahmu tak berpaling
Ku bicara, telingamu tak ada
Kau tetap tak mau lihat bumi
Kau tetap membusungkan
Menatap langit.....
Ku terlalu tinggi melihat awang
Ku terbuai segala harapan
Ku harap kau jadi mentari
Namun kamu memilih jadi rembulan
Oh.... Tuhan... jika itu takdirmu
Ku tak dapat menghindar
Rimbo Bujang 2014
A.Aji

Kamis, 06 November 2014

BENIH-BENIH ASMARA

                                                                      
     



KARYA SUTIN CAHYO HIDAYAT (2013)




Mentari pagi menghangatkan tubuh ini, kicauan burung yang merdu membangunkan ku dari tidurku, aku pun segera sholat dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah baru ku, yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kabupaten Tebo, aku seorang remaja yang bernama lengkap USTIN CAHYO HIDAYAT, hobby ku adalah bermain bola karena bermain bola bisa membuat hati ini merasa lebih tenang.

inilah hari pertama aku mengikuti pelajaran di SMP baru ku, Sekolah baru harus dengan semangat baru dong, Setibanya aku di gerbang sekolah, aku melihat cewek yang cantik banget, sepertinya sih kakak kelas, jadi tambah semangat nih menjalani masa-masa SMP, walaupun aku tidak tau siapa dia sebenarnya tapi benih-benih cinta ini sudah mulai tumbuh sejak pandangan pertama .
“woy.?”
Aku pun terkejut, ternyata itu adit teman baru ku, aku pun langsung marah sama dia.
“Ngapa sih dit, ganggu kosentrasi ku aja kamu nih”
“Emang kamu lagi konsentrasi apa  tin.”
“Itu loh dit, ada cewek cantik banget, yang lagi duduk di depan kelas 8 A, kakak kelas sih kayaknya”
“Owh, ea tin, kamu kok pinter cari cewek yang cantik sih” Tanya adit sambil tertawa.
“Jelas dong dit, kan aku udah berpengalaman dalam bidang mencari cewek.” Sambil tertawa terbahak-bahak.
Percakapan kami harus terhenti karena bel penanda masuk kelas sudah bunyi,,tett,,tett,,tettt,,
“Sudah masuk nih tin, gg tau orang lagi gossip aja yah.” Saut adit.
“Ea dit, ayo masuk kelas.”
kami pun segera masuk ke kelas baru kami, saat jam pelajaran berlangsung aku sangat tidak fokus untuk mengikuti pelajaran pada saat itu, sehingga  materi pelajaran pun tidak ada yang masuk dalam otak ku, karena otak ku sudah di penuhi dengan bayangan wajahnya.
Aku semakin penasaran dengan cewek yang tadi, kebetulan banget waktu pulang  sekolah aku bertemu dengan dia, dengan malu-malu aku mencoba minta nomer handphone nya, dan aku pun memberanikan diri untuk menyapa dan meminta nomer handphone nya.
“ Boleh mintak nomer handphone nya apa ngak kak?”
“Boleh kok, ini 082345678910”
“Tapi, namanya kakak siapa?”
“Owhh, nama saya rattu”
“Pas banget kalau jadi rattu.(sambil ketawa)”
“Bisa saja kamu, nama kamu siapa?”
“Nama aku ustin kak, Ea  makasih banyak”
“Ea sama-sama”
Senang banget ni hati, akhirnya dapet juga nomor dia, aku langsung mencoba mengirim pesan singkat dengan rasa yang cemas dan penuh harapan, mau tidak ya dia balas sms ku, bissmilahirohmannirohim, dan yang palin penting percaya diri saja, selama kita berusaha pasti ada jalannya.
 “Assalamu’alaikum Wrb.”
Tak lama kemudian ada pesan yang masuk ke hp ku, ternyata Rattu membalas sms dari ku, saat itu pun perasaan ku jadi tidak menentu, dag dig dug door hati ini, mungkin aku sudah terkena serangan jantung stadium akhir nih.
“Wa’alaikumsalam Wrb. Maaf ni siapa ya ?
“Nie Ustin, tau gg ?”
“0whh, yang tadi mintak nomer handphone ku ya?”
“Ea, ngomong-ngomong biar enak aku manggil kamu apa”
“Panggil nama ajalah tin, ngak enak juga kalau di panggil kakak, kelihatan udah tua nanti, hehehe.”
“Ea lah, udah dulu ea rattu, aku mau belajar dulu, assalamu’alaikum”
“Ea ustin, wa”alaikumsalam”
Akhirnya aku dan dia stop sms’an. Emh, aku jadi membayangkan dia trus, mau tidur inget dia, mau makan inget dia, aku belajar pun jadi tidak konsen gara-gara mikirin dia, mungkin dia memang udah mencuri hati ku, dan benih-benih asmara sudah semakin merajarela nih.
Tidak  terasa waktu terus berjalan, dan tidak terasa juga kalau aku sama dia udah semakin dekat, suatu hari dia sms aku, tumben banget dia mau sms duluan. Berdebar-debar rasa di jiwa saat melihat kata-kata yang dia kirim lwat sms nya.
“Tolong jawab jujur ea,,
*Jika kamu temen aku kamu balas dengan aku temen kamu.*
*Jika kamu sahabat aku kamu bales dengan, jangan tinggalkan aku.*
*Jika kamu suka aku kamu bales dengan kita jadian yuk?*
Itu isi sms yang dia kirim, kebetulan ayah ku tau isi sms dari rattu, ayah ku bernama A.suwaji yang biasa di panggil Babe oleh anak-anak SMP, karena saat itu handphone ku sedang di periksa oleh ayah ku, ayah ku pun marah sama aku dan memberi sanksi yang tegas sama aku.
Pada suatu malam selepas isa’, ketika mamak dan kakakku sedang asik menonton TV, tiba-tiba ayahku memanggil.
“Tin….” Suara ayahku datar. Jantungku mulai berdetak jangan-jangan ayah marah setelah membaca sms dari Rattu.
“ya, ayah….” Aku menghampiri ayah yang sedang duduk di depan computer.

“Kamu sudah ingin pacaran ya tin”Tanya ayahku masih dengan suara datar.
“Nggak …yah….” Jawabku seraya menunduk. Aku tidak berani menatap wajah ayahku. Aku takut kalau ketahuan aku berbohong.
“lihat mata ayah….” Kata-kata ayahku pelan tapi sangat menghujam ke relung hatiku. Aku tidak bisa membantah lagi dan akhirnya akupun menatap wajah ayah.
“Jangan coba-coba berbohong pada ayah. Kamu tahu apa yang paling ayah benci? ….yaitu bohong.
Aku menarik napas dalam-dalam untuk mencoba memberanikan diri untuk mengatakan isi hatiku.
“Sebenarnya ustin ingin seperti remaja yang lain yah, ustin pun sedang suka sama orang namanya rattu yah”
“Kan ayah sudah bilang sama kamu, fokus dulu untuk belajar, ayah tidak akan pernah mengizinkan kamu untuk pacaran sebelum waktunya, dan islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk berpacaran tin, kejarlah dulu cita-cita mu, kalau kamu sudah menjadi orang yang berhasil pasti jodoh mu akan datang sendiri.”
“Tapi, Tin kan pacaranya gak macam-macam,Yah.” Jawabku dengan menunduk.
“ya, sekarang… karena belum ada kesempatan untuk berbuat yang ngak-ngak. Sekarang saja kamu sudah tidak focus dalam belajar, setiap saat pikiranmu pasti melayang pada gadis itu kan? Bentar-bentar kamu sms-an. Apa yang diperintahkan mamak, ayah selalu kamu tunda.” Suara ayah semakin meninggi pertanda ayah mulai marah. Namun mamak dan kakakku tidak mendengar apa yang dikatakan ayah. Mereka asik menonton sinetron.
Dadaku terasa sesak karena aku bingung harus menjawab apa.
“Tapi kalau kamu masih nekat untuk pacaran silahkan kamu pergi dan ngak usah kembali lagi, dan ayah ngak akan ngurusin kamu lagi tin.” Suara ayah ku pelan namun tajam, setajam pedang menhujam ke hatiku.
Aku pun langsung pergi ke kamar dan air mata ini tidak bisa aku bendung lagi,aku langsung tidur tertelungkup sambil menahan isak.
Tak lama ayah menyusulku ke kamar.
“Mengapa menangis? Ayah berkata begitu karena ayah sangat menyayangimu. Ayah gak mau kamu gagal di tengah jalan.” Kata ayahku dengan suara lembut sembari mengelus-elus rambut kepalaku. Tin kan juga tahu, kakakmu asgru juga gak berani pacaran. Percayalah pada kata-kata ayah.” Ayah membangunkanku dan mendekapku dalam dadanya. Aku semakin banyak menumpahkan air mata di dada ayahku tapi bukan air mata karena sakit hati lagi, tapi karena aku merasakan kasih sayang ayahku tulus walaupun dulu ayahku pernah meninggalkanku dalam waktu yang sangat lama.
Sebenarnya kata-kata ayah ku juga benar, melihat umurku yang baru masuk angka 13 tapi aku malah memikirkan untuk pacaran, dan sebaiknya memang aku harus lebih fokus belajar untuk meraih cita-cita ku, aku langsung meminta maaf kepada ayahku dengan kesalahan yang telah aku perbuat.
“Ustin mintak maaf ya, Yah, karena ustin tidak mematuhi kata-kata ayah, ustin sadar kalau ini memang salah ustin” kataku sambil mengusap sisa-sisa air mataku.
“Iya nak, kamu juga harus meminta maaf kepada Allah karena Allah mengharamkan berpacaran. Dan yang terpenting kamu harus berjanji dengan dirimu sendiri untuk tidak berpacaran sebelum ayah member izin kepada kamu” kata ayah sambil mengecup keningku.
“Ea yah, terimakasih untuk nasihat yang ayah berikan” aku pun bangkit dari dada ayahku trus berbaring lagi. Kulihat ayahku meninggalkan kamarku dan menghilang  balik pintu. Mataku mulai terpejam perlahan sampai aku terbuai oleh peraduan malam dan hanyut dalam mimpi yang panjang.
***
 Ke esokan harinya, akhirnya aku memutuskan untuk ketemuan sama rattu, dan membicarakan hal itu, saat itu adalah pertama kalinya aku ketemuan dengan dia, dengan diiringi degup jantung yang tidak teratur, aku langsung membicarakan masalah asmara dalam hatiku.
“Sebenarnya aku suka sama kamu rattu, tapi aku tidak mau melawan orang tua ku dan Allah, dan di lain sisi aku ingin seperti remaja yang lain, Yang asyik bersama pasangannya masing-masing.
“Samalah ustin, sepertinya kita sedang dilema dengan kisah kita, apa tidak sebaiknya kita berteman saja tin.? Jawab ratu dengan ceria.
“Ya emang gitu sebaiknya, mungkin saat ini jadi teman lebih baik dari pada berpacaran, tapi aku ngak mau bohongin perasaan ku, yang sayang dan cinta padamu walaupun aku tidak tau apakah kamu juga memiliki perasaan yang sama terhadapku.” Akhirnya perasaan yang selama ini ku pendam akhirnya tersampaikan juga.
“Aku tau itu ustin, tapi kamu harus mematuhi semua kata-kata  dan amanat yang di berikan orang tua ustin.”
“Emang benar sih, aku harus mematuhi kedua orang tua ku.”
“Gitu donk tin, kita berteman aja ya.”
“Ya rattu, makasih buat penjelasannya” aku sangat lega mendengar jawaban rattu.
“Ea ustin, ayo pergi, nanti kalau berduaan terus malah menimbulkan fitnah”
“He’emh”
Setelah pertemuan itu aku dan dia semakin dekat walau hanya sebatas teman saja, hari-hari ku lebih menjadi bewarna karena dia selalu ada disaat aku membutuhkan nya.
Dan tidak terasa kalau sekarang dia sudah kelas 3, aku tau kalau kelas 3 pasti banyak tugas dan banyak kegiatan, hal itulah yang membuat hubungan ku dengan rattu semakin merenggang, setiap kali aku sms jarang sekali dia mau balas, dan pasti karena alasan tugas yang numpuk, aku mencoba memahami keadaannya saat ini, memang gitu seharusnya, harus bisa memahami keadaan seseorang, walaupun hati ini merasa keberatan tapi itu pengorbanan yang harus aku lakukan demi kebaikan dia.
6 Oktober 2012, Hari ini adalah hari ulang tahun rattu yang ke 15, aku tidak lupa memberi ucapan selamat kepada dia, walau hanya lewat pesan singkat
“Selamat ulang tahun ea rattu, semoga panjang umur, tambah pinter, tambah dewasa, pokoknya nambah menjadi yang baik deh, dan maaf hanya kata-kata ini yang bisa aku ucapkan.”
“Ea ustin, makasih banget, aku udah seneng kok walau hanya ngucapin lewat kata-kata, kan yang penting doa nya tin”
“Sip, selalu aku doakan agar menjadi yang terbaik.”
“Makaasih banyak ea ustin’’
“Ea sama-sama”
Mungkin lewat kata-kata sederhana yang aku ucapkan kepada dia, sudah membuat dia merasa bahagia.
“Rattu, besok aku tunggu di taman, pulang sekolah, aku mau ngomong sesuatu sama kamu.”
“Ea ustin, tapi mau ngomong apa ya”
“Tunggu aja besok”
“Okey lah”
Akhirnya aku dan dia bertemu di tempat yang udah aku janji kan, dan akupun tanpa basa-basi langsung mintak photo dia, dan akhirnya dapat juga photonya bidadari dari SMP 3.
Setelah lebih 2 tahun aku dan dia kenal, tidak terasa juga perpisahan sudah ada di depan mata, perpisahan pada tanggal 12 Juni 2013 itu tidak bisa dihindarkan lagi dan menjadi perpisahan yang tidak akan pernah aku lupakan, dengan rasa sedih dan senang aku harus rela rattu meninggalkan SMP dan meninggalkan aku, walau aku masih bisa tersenyum  di saat-saat perpisahan, namun tidak ada yang tau kalau hati ku sedang menangis.
Bunga di taman yang sedang mekar dengan indah, tiba-tiba saja layu.
 dan burung yang biasanya berkicau dengan merdu tiba-tiba saja berhenti berkicau.
 bahkan langit yang sedang terang menerangi bumi ini tiba-tiba terhalang oleh awan yang hitam, mungkin mereka tau apa yang sedang aku rasakan.  
Mungkin aku bukan pelangi yang selalu memberi warna dalam kehidupannya.
Mungkin aku bukan mentari yang selalu menghangat kan nya.
            Mungkin aku juga bukan bintang yang selalu memberi warna dalam malam mu.
       Aku hanya lah bulan yang hilang di tengah kegelapan.
Itulah kata-kata yang selalu ku ingat, dan hanya kata-kata itu yang bisa mengingatkan ku kepada rattu.
Mungkin kisah ini tidak akan pernah aku lupakan dalam hidupku, disaat aku dan dia bersama dikala suka dan duka, namun kini semua hanya tinggal kenangan, biarlah rasa cinta dan sayang ku kepada dia hanya tinggal kata.
 sikap dia setelah perpisahan sangat lah berbeda, dia yang dulu bukan dia yang sekarang, dia sangat jauh berbeda. Aku dan dia sudah tidak ada komunikasi lagi mungkin disana dia sudah dapat cowok yang lebih sempurna dari pada aku dan aku sadar cinta itu tidak harus memiliki seperti kisah cinta ku dan dia yang tidak dapat menyatu, seperti air dan api yang tidak pernah bisa bersama.
Kisah ini akan menjadi kenangan cinta yang paling indah yang pernah ku ukir pada masa-masa SMP, dan semoga dia tidak pernah melupakan kisah ini, Walaupun kini engkau jauh di mata namun bayangmu selalu dekat di hati ku.
 Mungkin suatu saat aku akan mendapatkan cewek yang lebih baik dari pada rattu, dan mungkin Rattu akan dapat pasangan yang lebih baik dari pada aku. (KONTRAVERSI HATI)
Kini aku mencoba menjalani hari-hari ku tanpa senyumannya, dan hanya bayangannya lah yang selalu ku ingat.
“Bila teringat tentang dirimu, berlinanlah air mata ku, ku rindu saat-saat bersamamu kasih sayang mu padaku, namun kini kau bukan milikku dan berakhir sudah cintaku, biarkanlah hatiku bicara bahwa aku masih sayang padamu, dan aku selalu mendo’akan mu agar kau bahagia bersama dirinya.



BIODATA PENULIS :
NAMA   : USTIN CAHYO HIDAYAT
TTL                  : RIMBO BUJANG, 8 DESEMBER 1999
ALAMAT : JL.R.A.KARTINI/8
HOBBY    :SEPAKBOLA
MAKES               : MIE AYAM
MIKES      : AIR PUTIH SAJA
WARNA KESUKAAN   : MERAH DAN BIRU







CINTA BOCAH











KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menulis cerpen ini.
Ucapan terimakasih penulisi ucapkan kepada Bapak Ahmad Suwaji, S.Pd yang telah membimbing dan mengajarkan penulis tentang pembuatan cerpen sehingga cerpen ini dapat dijadikan sebuah buku.
Cerita ini merupakan kisah nyata yang mengisahkan pengalaman penulis saat penulis masih dalam Masa Orientasi Siswa Baru tahun ajaran 2011/2012 dan merupakan karya penulis sendiri.

Penulis

                                                                                                              Zikri A.R


CINTA BOCAH
Mentari bersinar cerah dan bunga-bunga di tamanpun tersenyum menyambut semangat pagiku.Alunan irama burung-burung di dahan mengindahkan syahdu.Bahagianya hatiku saat itu tak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Memang pada Masa orientasi Siswa ini banyak lika-liku perjalanansusah maupun senang. Namun aku yakin dapat melalui semua itu dengan baik.
Di hari pertama langkah terakhir ini, misiku cukup mudah.Misiku adalah aku harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan istana baruku ini.dan misi ini terbilang berhasil. Baru hari pertama MOS aku sudah mulai akrab dengan teman seruanganku, bahkan ruangan yang lain juga.Bejonya diriku.
Katanya sih aku orangnya cukup humoris, tapi kadang juga lebay.Sampai sekarang aku masih ingat, teman yang paling asyik, gokil dan canggih saat MOS, ialah Reki.Saat itu aku ngobrol sedikit-banyak dengannya.
“Dari SD mana bang?” sapa ku.
“Nurul Haq. Kau dari mana?” tanya Reki.
Dari rumahbang,ujar ku.
“Kalo itu nenekku pun tau nyah,jawab Reki Reki.
Hehe…. 73 bang.” ujar ku.
Begitulah kira-kira gaya ngomongnya. Pada hari pertama ini boleh dikatakan tidak ada masalah,
tapi ada satu hal yang menggetarkan jiwaku. Seorang wanita cantik mempesona, elok rupanya.Tanpa kusadari, aku telah terjerat dalam jeratan asmaranya.
Subhanallah, sungguh luar biasa ciptaan-Mu yang satu ini. siapa ya namanya? Masalah wajah
bolehlah. Tapi sifatnya gimana ya?Semoga sama dengan fisiknya,” ujarku dalam hati.
Pada hari pertama ini, perhatianku terpusat padanya.Memang saat itu aku masih sangat bocah yang baru mengenal masalah begituan.Kemudian aku mulai mencari-cari informasi tentang dirinya.
Terkadang saat jam istirahat, aku sering berpura-pura seakan aku setujuan dengannya, misalnya sama-sama ingin ke kantin. Padahal semua itu hanya modusku saja.Terkadang juga aku sering menyelidiki gerak-geriknya seperti agen rahasia dari Amerika, atau seperti detektif dari London.
Sejauh ini aku belum pernah berkenalan dengannyasecara lansung.Namun aku tahu namanya, tapi entah dia kenal atau tidak dengan ku.Aku juga belum pernah berkomunikasi langsung dengannya.Nah dari sinilah cerita dimulai.
Kemudian di hari kedua langkah akhir ini, misiku sebenarnya adalah mulai aktif di dalam kegiatan MOS ini, khususnya di ruanganku.Tapi aku agak mengabaikan misiku.Aku lebih sering melamun.
Anehnya, padasaat itu tak lain dan tak bukanaku hanya membayangkan dan memperhatikan permaisuri khayalanku yang kebetulan duduk di pojok kiri paling depan. Senyum sendiri, curi-curi pandang, memang aku bertingkah seperti orang setengah miring. Ingin rasanya aku mendekatinya.
Namun bagaimana mau dekat, melihat sepatunya saja jantung ini berdebar kencang. Mungkin ini lah tandanya “Gedebuk Lope”, (gedebuk= jatuh, lope= cinta)
Saat kami lagi di ruang masing-masing, kami disuruh bernyanyi sambil bergitar oleh kakak ruang.Kebetulan saat itu aku termsuk ruang 2 yaitu ruang Imam Bonjol.
Nah adek-adek, sekarang Siapa yang mau tampil pertama?tanya kaka ruang.
Tidak ada yang menjawab karena kami masih malu-malu kucing.
Sekali lagi, siapa yang mau tampil pertama? Atau kaka pilih langsung!” tanya kaka ruang lagi
“Reki kak…..” jawab kami semua.
“Reki cepat kedepan! Atau kakak seret kamu ke depan!” ujar kakak ruang
“ee, iya kak. Wey, awas kalian nanti ya!” ujar reki
Saat itu reki menyanyikan lagu Bondan, yang liriknya “apapun yang terjadi ku kan slalu ada untuk mu…..”.cara mainnya bolehlah. Ia bisa menarik audien untuk ikut bernyanyi.
Kemudian setelah ia selesai bernyanyi ia langsung menarikku dari tempat duduk. Lantas saja, kak Mita dan kak Riski menyuruh ku untuk unjuk unjuk gigi.Kemampuanku saat itu boleh dikatakan lumayan lah.Lalu aku maju dengan wajah yang agak merona.Akupun mulai bernyanyi.
“ehm, ehm…. Saat bahagiaku duduk berdua dengan mu hanyanlah bersamamu, mungkin aku terlanjur tak sanggup jauh dari dirimu….”  Aku bernyanyi.
Aku pun beryanyi sampai habis.Dan teman-teman bersorak dan bertepuk tangan.
Prek…prek…prok..prak…pruk…” tepuk tangan audien.
Secara tak langsung lagu itu kutujukan kepada sang dambaanku saat itu. Dengan mata melirik-lirik si dia, ku harap ia tahu apa yang ku maksudkan. Dan penampilanku saat itu, juga nggak malu-maluin.
Saat jam pulang, aku bergegas ke parkiran dan mengambil motorku. Aku bermaksud untukmengikuti sang pujaan tersebut. Kemana ia akan  pergi? Dimanakah rumahnya.Aku benar-benar kepo pada saat itu.
Dan tak lama kemudian, ia mengambil motornya. Kalau tidak salah saat itu ia sedang sendirian. Pelan-pelan ku ikuti ia dari belakang. Di samping itu, aku jugasedikit cemas bahwaia curiga dengan gerak-gerikku.
“ Ya Allah, mudah-mudahan aku berhasil mengikutinya dan mengetahui rumahnya. Dan semoga ia juga tidak tahu tentang modus-modusku ini. “ permohonanku dalam hati.
Begitulah kira-kira do’aku saat itu.Setiap jalan yang dilaluinya bagaikan jalan yang terbuat dari emas.Namun sayang sekali. Sepertinya tempat tinggal sang penyejuk itu lumayan jauh, sehingga dengan terpaksa ku lepaskan niatku dan berbalik arah. Jalan yang tadinya terbuat dari emas, sekarang berubah menjadi jembatan Shirathal Mustaqim.
Hari-hariku terasa sangat berbeda dengan biasanya.makan tak enak, tidur tak nyenyak, selalu membayangkan sang bidadari masa laluku itu.
Di kala sang surya telah kembali ke singgasananya, dan sang rembulan beserta bidadari-bidadari pengindahnya mulai berpatroli, mereka semua menjadi saksi bisu akan bergantinya alam nyata dan alam ghaib, Namun bayangannya tak juga lekam dari benak ini. aku tak tahan menahan perasaan ini seorangdiri. Sehingga aku putuskan untuk curhat dengan kakak ku, yang akrab ku sapa “mbak Pipi”.
Mbak pi, sebenarnya ada yang ingin ku katakan” uajr ku.
Apa dek?” tanya kakakku.
Tpi jangan ngakak ye!” ujarku.
Oke lah, aman tu.” jawab kakakku.
Plus jagan ember!” ujarku lagi.
Huh… iye-iye” jawab kakakku
“hmmm… sebenarnyo, ado orang yang wak sir di sekolah” ujarku sambil malu-malu.
“khk…. Khkhaa-kha-kha…. Bocah…bocah”uajr kakakku sambil tertawa.
“ha, kan. Tadi lah janji, maleh nian awak macam tu” ujarku sambil sedikit kesal.
“yolah, sory. Maklumlah, mbak pi dulu jugo pernah kayak gitu.Emang lagi masonyo.
“trus, gimana?” tanya ku.
“biarlah semua mengalir layaknya air di tepian sungai.” Ujar kakakku.
“Huh… thanks lah atas info nya.” Ujarku
Kakakku memeng orang yang pandai menjaga rahasia.Dan sampai saat ini tidak ada orang yang tahu tentang siapa permaisuri masa laluku itu.
Dan di hari yang ke 3 ataupun tahap final langkah ini, sebenarnya aku berniat untuk mendekati sang permaisuri masa lalu itu. Sebelumnya, telah ku susun skema penyerangan hatinya.Dan aku mulai melancarkan aksiku.Itu adalah kali pertama aku berbicara dengan nya.
“mmm…a…” uajrku tak jelas
“Kenapa Zik? Tanya si dia
“hm… kamu kok nggak ke kantin biasa? Tanya ku.
“nggak apa-apa, lagi malas jajan aja. Emangnya aku biasanya ke kantin mana ya?Tanya nya.
“a..e..i.. nggak… hmm… ya sudah ya aku mau keluar dulu.” Ujarku sangat gugup.
“o.. ya udah.” Jawab nya.
Aku hampir saja keceplosan. Untung ia tak begitu curiga dan aku juga langsung mengalihkan pembicaraan. Tahap awal PDKT ini aku merasa berbunga-bunga karena bisa berbicara langsung dengannya.“Ya Allah, aku senang sekali.Terimakasih atas kebahagiaan yang kau berikan ini. Walaupun lebahharus berkali-kali mengambil nectar dari bunga, namun madunya sangatlah manis.
Namun, tat kala sang lebah sedang giat-giatnya bekerja, tak jarang ada saja yang menghancurkan sarangnya. Apalagi kalau sarang itu bertempat di wilayah kekuasaan lain. Begitu halnya diriku setelah mengetahui bahwa ia sudah ada yang punya. Dan yang memilikinya adalah kakak kelasku sendiri.Aku mengetahui informasi tersebut dari salah seorang temanku.
Awalnya aku tidak percaya.Namun setelah ku selidiki dan cari-cari informasi, ternyata yang dikatakan temanku itu benar.Di akun facebook miliknya, tenyata statusnya pada saat itu adalah berpacaran dengan salah seorang kakak kelas ku.
Ternyata penutupan MOS ini bertepatan dengan penutupan perjuanganku.Aku tak ingin menjadi angin di saat kapas dan kertas.
Sejak saat itu perasaanku kepadanya perlahan lenyap layaknya
siang ditelan malam. Tiada lagi rasa berdebar, tiada lagi rasa bergetar, dan tiada lagi rasa menggelegar.
Aku mulai sadar bahwa perasaan itu hanyalah nafsu semata.Aku belajar mengambil hikmah dari semua ini.aku mulai focus untuk belajar dan tidak memikirkan hal yang begituan.
“huh… untuk apa aku menyianyiakan waktu dengan hal demikian. Tugas pelajar ialah pelajaran bukannya pacaran. Kasihan ayah dan ibujika amanah mereka tidak ku laksanakan. Mulai sekarang aku harus membuat dunia ini membutuhkanku” tekad ku dalam hati.
Kemudian setelah 3 langkah akhir ini aku telah resmi menjadi siswa SMP N 3 kab.Tebo yang ku dambakan ini.
“Ayah, ibu, aku berangkat sekolah dulu ya.”Ujarku dengan riang.
 “udah sarapan tadi, nak?” Tanya ayah
“Sudah yah.”Jawab ku.
“Ya sudah, kalu begitu hati hati ya nak!” uajar ayah.
“Iya yah, bu. Assalamuailaikum.”Salam ku.
“Walaikumsalam.”Jawab ayah dan ibu.
Kemudian aku berangkat ke sekolah dengan hati riang gembira, tanpa rasa cinta-cintaan.
Kutatap langit nan tinggi dan luas, dapat ku lihat masa depanku tergantung di sana. Putera bangsa yang mengemban cita ini, tak kanmenyianyiakan harapn ayah, ibunya yang mendidik, menjaga dan membesarkannya hingga saat ini. Akan emban beban apapun yang diberikan selagi jiwa raga ini kuat dan itu demi kebaikan. Dengan restu ayah, ibu ku langkah kan kaki keluar dari rumah untuk membekali masa depanku kelak.

    “SEKIAN”
                                   











BIODATA

NAMA              : ZIKRI AULIA RACHMAN        
KELAS              : IX A
SEKOLAH         : SMP N 3 KAB. TEBO
AGAMA                       : ISLAM
HOBI                : OLAHRAGA



CINTA TAK BERSALAH







KATA PENGANTAR
       Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan cerpen yang berjudul “Cinta Tak Bersalah, Diam Mu Ku Menyerah
       Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan cerpen ini.
       Cerpen ini ditulis berdasarkan pengalaman yang pernah dialami oleh Adhytiyani Nurhasni Putri dengan Zikri Aulia Rachman  pada tahun 2013 dan 2014.
       Cerpen ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Rimbo Bujang,   Oktober 2014
               Penulis

Adhytiyani Nurhasni Putri
CINTA TAK BERSALAH, DIAMMU KU MENYERAH

Bulan ini adalah bulan Agustus, awal aku berangkat ke sekolah lagi setelah libur yang cukup panjang.Pagi ini awan di langit berwarna kelabu, matahari enggan menampakkan sinarnya , hawa  pun terasa begitu dingin sehingga membuatku malas untuk melangkahkan kaki menuju sekolah. Namun karena ini adalah hari pertamaku sekolah setelah liburan, aku bergegas menuju kamar mandi.Setelah itu aku segera menuju meja makan untuk sarapan pagi. Aku sarapan agak tergesa-gesa karena hari sudah menunjukkan pukul 07.25 am. Selesai sarapan, aku langsung berpamitan kepada mamaku.Kebetulan papaku sudah berangkat mengajar, jadi aku hanya berpamitan dengan mamaku.
“Ma tya berangkat sekolah dulu ya..”kataku kepada mamaku.
“Iya, hati-hati di jalan, jangan ngebut-ngebut bawa motornya!!” kata mamaku.
“Iya ma, Assalamuailaikum” pamitku sambil mencium tangan mamaku.
”Waalaikumsalam” jawab mamaku.
Aku berangkat ke sekolah dengan perasaan yang bercampur aduk antara senang dan khawatir. Aku senang karena aku akan bertemu teman-temanku
yang sudah cukup lama tidak bertemu karena libur sekolah. Dan aku khawatir karena sebentar lagi akan diumumkan pertukaran kelas. Siswa yang awalnya duduk di kelas unggul, namun tidak dapat mempertahankan nilainya akan dipindahkan ke kelas lain. Sedangkan siswa yang nilainya meningkat  akan dipindahkan ke kelas unggul.
Sesampainya di sekolah, aku langsung memarkirkan motorku di parkiran sekolah.Kemudian aku berjalan melewati gerbang sekolah dan aku segera menemui 4 teman baikku.Mereka adalah Aprilia, Nirmala, Safa dan Ratih.Dari kejauhan Safa memanggilku.
“Hey Yak!!” teriak Safa dari kejauhan
Aku pun berlari menghampiri mereka.
“Hey..kalian berangkatnya udah dari tadi ya?” tanyaku.
“ Iya Yak, kamu kok baru berangkat?” tanya Aprilia kepadaku.
“Kesiangan bangunnya Lik, hehehe” jawabku
“ Oalah Yak, tumben kesiangan.” kata Nirmala
“Biasalah faktor libur kelamaan,wkwkwk.” jawabku
“Eh iya, hari ini pengumuman perpindahan kelas apa nggak sih?” tanya Ratih bingung.
”Oh iya, haduh..sebentar lagi diumumin nih siapa yang akan pindah kelas.” Jawab Safa khawatir.
“Iya..aku takut kalau aku pindah kelas nih..” Kata Nirmala sedikit cemas.
 “Udahlah tenang aja, Berdoa aja kita gak pindah kelas,semoga kita tetap di kelas A” kata Aprilia sambil menepuk pelan pundak Nirmala.
”Aminn...” kataku dan Safa serempak
“Emm..kalo aku sih pasrah aja. Tapi kayaknya aku pindeh deh.” kata Ratih dengan polosnya.
“ Kamu ni Teh, jadi orang terlalu pasrah.” jawab Safa agak kesal.
“Udah..udah..” kata Aprilia menenangkan Safa.
Bel tanda berkumpul pun berbunyi.Kami bergegas menuju ke lapangan utama sekolah. Ternyata tidak hanya kami yang membicarakan tentang perpindahan kelas nanti, tapi  banyak siswa lain yang juga membicarakannya. Tiba-tiba Nirmala memukul bahuku dari belakang.
“Tya, Nir deg-deg kan nih.” kata Nirmala agak cemas
“Emang Nir aja??Tya juga kelles.” Kataku
“Huft, bismillah aja deh Ty!” kata Nirmala
“Iya Nir, Bismillahirrohmannirrohim” kataku dengan polosnya.
       Tak berapa lama kemudian, Bapak Suwaji S,pd atau yang biasa dipangil Babe pun mengumumkan hasil nilai setiap siswa dan siapa siswa yang tetap berada di kelas asalnya serta siswa yang akan pindah ke kelas lain. Detik-detik akan dibacakannya pengumuman,suasana di lapangan sekolah yang awalnya ramai menjadi sunyi dan menegangkan. Pengumuman yang akan dibacakan pertama adalah nama-nama siswa yang akan berada di kelas 8A.
“Baiklah, untuk kelas 8A yang pertama yaitu Adhytiyani Nurhasni Putri, selanjutnya Aprilia Gunadi,….”
Hatiku yang awalnya resah tak menentu, menjadi sebuah kebahagian karena aku tetap berada di kelas unggul.Begitu pula dengan 4 teman baikku, ternyata kami tetap satu kelas.Saking senangnya, tanpa melihat orang-orang yang ada di sekitar kami, kami melompat-lompat kegirangan.
“Yeheee… kita masih di kelas unggul!!!”Kata Safa sambil melompat kegirangan.
“Alhamdulillah kita sekelas lagi ya!!”Kata Nirmala dengan ekspresi lebaynya.
“Waaa… iya, seneng banget deh..” kata Aprilia.
“Eh bentar, ngomong-ngomong siapa yang pindah ke kelas lain?” tanyaku penasaran.
“Kayaknya Resky deh Yak.” Jawab Ratih.
“Hah??Masak iya??Terus siapa yang pindah ke kelas kita?” tanyaku agak kaget dan penasaran.
“ Kalo gak salah denger sih Yak, tadi Babe ngumumin yang dari kelas lain namanya Rachman” kata Safa.
“John yang dari 7B itu ya?” tanya Ratih.
“Kayaknya sih iya.” jawab Safa.
“Oh..yang hebat main gitar itu ya?” tanyaku
“Iya,ciee Tya..” ledek Safa
“Hah? Kenapa Saf?” tanyaku kebingungan
“Ahh gak papa kok, lupain aja yak” kata Safa seperti menutupi sesuatu
“Iya deh Saf..” jawabku.
       Awal Rachman sekelas sama aku, aku sebel banget sama dia. Tahu nggak kenapa? Ya karena Rachman sering cari sensasi di sekolah, sok keren *emang keren sih , sok-sokan deh pokoknya. Tapi,entah kenapa lama- kelamaan perasaan sebelku ke Rachman berubah menjadi sebuah rasa yang nggak biasa. Entah suka, ngefans atau Cinta???Aku berpikir bahwa Rachman adalah sosok lelaki yang baik, penyabar, sopan dan menarik *upsss. Tapi nggak mungkin aku nyatain perasaanku ke dia, jaga image juga dong..masak cewek nyatain perasaannya ke cowok? Hello,yang bener aja?. Jadi rasa ini akan ku pendam aja deh.
       Tapi entah kenapa setiap Rachman deket sama cewek lain, waaa…. sakitnya tuh di sini…*nunjuk hati L. Cemburu?Iya mungkin sih. Namun karena aku bukan cewek yang lemah, jadi kalo masalah begituan ya dibawa seneng aja sama temen-temen, ntar juga hilang sendiri rasa sakitnya J.
***
       Waktu Rachman ulang tahun, temen-temen di sekolah pada ngucapin “Happy Birthday” ke dia, tapi aku nggak. Entah kenapa  aku gak berani ngomong langsung sama dia. Karena merasa tidak enak hati dengan Rachman, menjelang maghrib aku memberikan ucapan  “Happy Birthday” ke dia melalui SMS.
“Rachman, selamat ulang tahun.” kataku
“Iya, makasih banyak ya.” balas John
       Setelah itu aku tidak membalas SMSnya lagi karena sudah waktunya sholat maghrib. Aku pun segera mengambil wudhu.SMS di balas John saja rasanya seneng banget,hehehe. Ya, karena diantara kami memang jarang ada komunikasi.
***
       Keesokan harinya, aku berangkat ke sekolah dengan perasaan yang masih sedikit senang. Sesampainya di sekolah aku langsung meghampiri Aprilia,Safa,Nirmala,Ratih yang sedang berbincang-bincang di depan kelas. Aku pun menyapa mereka.
“Hai epribadeh..” sapaku sambil senyum-senyum.
“Hai, Yak..” jawab mereka keheranan.
“Yak, ada apa? Kok kayaknya seneng banget?”tanya Nirmala heran
“Masak iya sih? Kan Tya emang selalu ceria dan gembira,hahaha.” Jawabku sambil senyum-senyum
“Eleh Yak, Yak….” kata Aprilia
“Kamu kenapa toh Yak?” tanya Ratih penasaran
“Iya loh Yak, kamu kok kayak orang gila sih daritadi senyum-senyum sendiri?” Tanya Safa yang bener-bener penasaran.
       Tiba-tiba bel masuk pun berbunyi.
“Eh ayo masuk kelas!!” Kataku
“Ahh, Tya gak asik banget!!” Kata Safa sedikit kesal
       Kami pun segera masuk ke dalam kelas, dan memulai proses KBM(Kegiatan Belajar Mengajar). Tepat pukul 09.30 WIB, bel istirahat pun berbunyi.. TEET..TEET..TEET.Semua siswa bergegas keluar kelas. Begitupula denganku, saat aku hendak berjalan keluar kelas tiba-tiba Aprilia, Safa, Nirmala dan Ratih mencegatku agar tidak keluar kelas, karena mereka masih penasaran apa yang udah bikin aku aneh hari ini,wkwkwk.
“Eh Yak, tunggu dulu!!” kata Safa
“Yap..ada apa nih?? Kok kayaknya ada yang mau diomongin,hehe” jawabku cengengesan.
“Ya iyalah Yak..” kata Ratih agak cuek
“Oalah, mau ngomong apa toh?” tanyaku
“Yak, kamu tadi pagi kenapa toh?” tanya Nirmala
“Ehh..jajan yuk, laper nih!!!!” kataku mengalihkan pembicaran.
“Ihh,,Tya ni gak nyambung loh..!!malah mengalihkan pembicaraan.” Kata Safa agak kesal
“Terus? Apa salahku?” tanyaku heran
“Ya kamu tu cerita dong Yak, kamu tadi pagi kenapa kok senyum-senyum gitu?” tanya Aprilia dengan gaya bicara dewasanya.
“Yayaya..sekarang aku mau minta pendapat sama kalian. Menurut kalian John orangnya gimana sih?” tanyaku
“Loh? Apa hubungannya sama kamu yang senyum-senyum tadi pagi?” tanya Safa
“Udahlah, jawab aja!!” desakku
“Ya kalo menurutku sih keren, ganteng, kece, pinter, hebat main gitar”Kata Aprilia
 “Hayoo Tya, kenapa nanya-nanya John??” kata Nirmala
“Cieee Tya,,suka ya??” ledek safa
“Ahh, nggak kok!!”jawabku
“Ngaku aja deh Yak, gak usah bohongi hati sendiri” ledek Aprilia
“Ya mungkin sih,hehehe. Eh, tapi jangan bilang siapa-siapa ya, pliss..” kataku
“Waahh, Tya yang kayak anak-anak sekarang udah cinta-cintaan..” ledek Ratih
“Cieee..Tya udah besar ya sekarang.” ledek Nirmala
“Ahh..jangan ledekin Tya lah.. malu loh..malu..” kataku sambil malu-malu
“Tapi gak papa kok Yak, semua orang berhak atas cinta. Baik manusia dewasa maupun remaja kayak kita ini,hehehe.” Kata Aprilia
“Bahasamu loh Lik,hahaha” kata Nirmala
“Ehh,, tapi jangan bilang ke siapa-siapa dong… apalagi John.”
“Oke-oke, tenang aja Yak.” kata Safa.
“Tapi,kayaknya dia udah suka cewek lain deh.”kataku
“Tapi menurutku malah dia  juga suka sama kamu loh Yak, soalnya pandangan dia ke kamu tu agak gimana gitu..” kata Safa
“Gak usah aneh-aneh deh Saf!!” kataku sambil tersipu malu.
“Iya Yak, menurut Nir juga gitu, kayaknya John juga suka sama Tya deh.” Kata Nirmala serius
“Ahh, jangan bikin Tya GR lah.” Jawabku
“Ehh,, ngeyel dibilangin” kata Aprilia
“Ya udah deh lupain aja!!” jawabku
       Tak berapa lama kemudian, Bel masuk pun berbunyi.Kami bergegas menuju ke dalam kelas dan kami juga tidak sempat jajan.
       Selesai melakukan proses KBM, bel pulang pun berbunyi teet…tett..tett.. Ketua kelas kami langsung memimpin doa mau pulang. Setelah berdoa, kami berpamitan kepada guru yang mengajar pada jam terakhir.Sebelum pulang ke rumah, aku dan Nirmala sholat zuhur di musholla sekolah, karena kebetulan adzan zuhur baru saja selesai. Ternyata John juga akan sholat zuhur di sekolah. Wahh,,selain keren, dia juga seorang laki-laki yang sholeh. Dia juga pintar mengaji. Cowok idaman banget tuh,hahaha.
***
       Tanggal 27 Maret 2014,Kecamatan Rimbo Bujang mengadakan FLS2N(Festival Lomba Seni Siswa Nasional) antar sekolah. Ada beberapa cabang  FLS2N yaitu  Vocal Grup, Tari Kreasi, Menyanyi Solo, Storytelling,Cipta Lagu, Baca Puisi,dll.Aku diutus oleh sekolahku untuk mengikuti lomba storytelling.Storytelling  adalah lomba mendongeng sebuah cerita menggunakan Bahasa Inggris. John juga diutus oleh sekolahku untuk mengikuti lomba Vocal Grup yang berjumlah 5 orang. Karena kehebatannya bermain gitar, ia menjadi gitarisnya. Dan juga beberapa temanku yang terpilih mengikuti FLS2N untuk mewakili sekolahku.
       FSL2N  tingkat kecamatan tahun 2014 ini diselenggrakan di sekolahku SMPN 3, Tebo. Karena lokasi yang tidak mencukupi, untuk cabang lomba Tari kreasi, Vocal Grup dan Menyanyi solo diadakan di Aula SMPku, lomba Storytelling diadakan di labor IPA, sedangkan perlombaan lainnya diadakan di beberapa kelas.
       Sebelum acara pembukaan dimulai, aku segera memeriksa  semua properti yang akan kugunakan untuk mendongeng. Ternyata  ada beberapa properti yang belum selesai yaitu ekspresi sedih seorang perempuan. Aku tidak ahli dalam gambar- menggambar dan sekarang aku bingung mau minta tolong kepada siapa. Kebetulan ada John di sebelahku dan  aku   segera meminta bantuannya.
“John aku boleh minta tolong gak?” tanyaku
“Minta tolong apa?” tanya John padaku
“Tolong gambarin ekspresi sedih dong.” Pintaku
“Mana gambarnya? Sini aku buat” kata John
       Dan John pun membuatkan ekspresi yang ku minta.Selesai menggambarkannya, John memberikan gambar tersebut kepadaku.Ternyata John ahli juga gambar-menggambar.
“Ni Ty gambarnya.” Kata John
“Oh iya, makasih ya.” Jawabku
“Sama-sama.” kata John
       Tepat pukul 08.15, FLS2N pun di buka oleh seorang kepala UPTD kecamatan Rimbo Bujang.Selesai pembukaan, para peserta lomba langsung menuju ruangan masing-masing.Begitupula denganku. Aku didampingi oleh seorang guru Bahasa Inggris di sekolahku yaitu Mam May. Mam May lah yang mendampingiku selama aku tampil. Untuk cabang storytelling ini aku menceritakan 2 cerita yaitu cerita dari Indonesia dan luar negeri.
       Saat aku menceritakan ceritaku yang ke6dua, tak sengaja menoleh kearah pintu masuk ruangan. Ternyata John sedang berdiri di sana dan melihat penampilanku. Tapi, aku segera menoleh ke juri dan kembali menceritakan ceritaku.
       Pengumuman pemenang FLS2N  akan diumumkan setelah sholat zuhur. Usai sholat zuhur, aku dan teman-temanku berbincang-bincang di depan kelas. Ternyata di kelas juga ada John dan beberapa teman laki-laki di kelasku.Tak beberapa lama kami berbincang-bincang, seorang panitia mengumumkan hasil perlombaan. Aku sangat senang ketika panitia  menyebutkan bahwa aku mendapatkan juara 1 untuk lomba storytelling. Begitu pula dengan lomba vocal grup, SMPkujuga mendapatkan juara 1.Beberapa temanku pun mengucapkan selamat kepadaku.
“Selamat ya Yak..” kata Ratih
“Selamat Yak, kamu hebat.” Kata Egga
“Selamat ya Tya, ciee ke Tebo” kata Nirmala
“Hehe..iya makasih yaJ
“Juara berapa Ty?? 1 ya??” tanya John
“Iya John.” jawabku
“Wissh..ngeri.” kata John
“Halah, kamu juga pun.” kataku
“Wa….iyalah” kata John cengengesan.
***
Pagi yang cerah membuatku bersemangat untuk melangkahkan kaki ke depan. Menuju masa depan yang indah dengan ilmu yang akan kutuntut di sekolah. Ya seperti biasa, sebelum berangkat ke sekolah mamaku menyuruhku untuk sarapan terlebih dahulu.
“Ya, sarapan dulu nak.” Kata mamaku
“Iya ma.” Jawabku
       Selesai sarapan, aku pakai sepatuku dan aku gas motorku menuju sekolah tercintaku.Sesampainya di sekolah, aku memarkirkan motorku dan berjalan menuju kelasku.
“Woy Yak!!” panggil Nirmala
“Apa Nir?” tanyaku
“Gak papa sih ,heheh” jawab Nirmala
“Yak, masih suka sama John?” tanya Aprilia
“Hah?? Kok tiba-tiba nanya kayak gitu?”tanyaku keheranan
“Hehe, gak papa kok.” Jawab Aprilia
“Kenapa toh?”. Tanyaku bingung
“Kalian tu cocok loh Yak..” kata Safa
“Heh?? Aneh-aneh aja kalian ni. Kesambet apalah?” tanya ku yang semakin heran
“Soalnya Ty, kalian tu banyak kesamaan. Sama-sama pinter nyanyi, hebat Bahasa Inggris, dan masih banyak lagi” jawab Nirmala
“Ahh, Tya lagi gak mau bahas itu.”
“Ya deh..” kata Nirmala
***
       FLS2N  tingkat kabupaten diadakan pada 8 Maet 2014.Kami berangkat  sekitar pukul 07.30 am dari sekolah, namun aku dan John beda mobil. Tapi gak papa lah ya, aku juga gak galau kok gak semobil sama dia,hehehe*jujur :D
       FLS2N diselenggarakan di Aula Kabupaten Tebo.Pada tingkat kabupaten ini aku membawakan 2 cerita yaitu cerita dari Provinsi Jambi dengan judul” Legenda Putri Tangguk” dan cerita dari luar negeri yang berjudul “Beuty and The Beast”. Aku harus mengganti pakaianku 2 kali, karena aku harus menyesuaikan pakaian dengan cerita yang akan kubawakan. Perlombaan selesai  sekitar pukul 14.00 WIB. Menjelang diumumkannya hasil lomba, aku, John dan Mam May jalan-jalan di sekitar Aula kabupaten dan membeli buah yang di jajakan di sekitar lokasi lomba.
“Tya mau buah apa?” tanya Mom May
“Pepaya aja deh Mam.” Jawabku
“Kalo John mau buah apa?”
“Semangka aja Mam.”
“Tya, John mau nambah lagi nggak buahnya?” tanya Mam
“Udah Mam ini aja, makasih ya mam” jawabku
“Iya Mam ini aja, makasih Mam” jawab John
       Tak beberapa lama kemudian pengumuman pemenang lomba FLS2N pun dimulai.Aku agak kecewa karena aku mendapatkan Juara 2, begitu pula dengan Jhon.
***
Malam ini suasananya begitu hening karena hujan baru saja berhenti.Tiba-tiba hp ku berdering dan aku segera melihatnya.Ternyata ada SMS dari sebuah nomor yang tidak ku kenal.
“Malam..”
“Ini siapa?” tanyaku
“Aji.”
“Aji mana?”
“Aji yang les di FEC, kawannya John.”
“Owh Aji.”
       Aku  sudah mengenal Aji sebelumnya karena aku juga les di FEC(Friendship English Course) dan Aji satu tingkat dibawahku. Setelah cukup lama SMS-an dengan Aji, aku pun mulai akrab dengannya. Hingga aku suka dengan John pun ia mengetahuinya. Namun Aji adalah orang yang bisa dipercaya karena ia telah berjanji tidak akan memberitahukan kepada siapa-siapa, terutama John. Tapi dia jadi lebih sering membicarakan tentang John setiap SMS.
“Yak..”
“Apa ji?”
“Kamu lagi apa?”
“Bernafas!”
“Ya aku pun tau.”
”Ya udah.”
“Kamu masih suka dengan John?:D”
“Kenapa?”
“Dak papa kok, aku nanya aja.”
“Oh.”
“Kayaknya John tu suka sama kamu Yak, dia sering cerita tentang kamu.”
“Halah..”
“Eh iya beneran.”
“Dak usah bohong!”
“Sumpah Yak, kamu ni gak percaya kali.”
“Ya lah..”                                                           
“Kalo kamu di tembak John kamu terima?”
“Nggak.”
“Kenapa?”
“Aku cuma suka sama dia. Gak mau sampai ke pacaran!!”
“Yakin?”
“Iya!!ya udah aku mau tidur.”
”Ya lah Yak..”
***
Untuk memperingati hari Isra’Mi’raj, sekolahku mengadakan lomba sholawat nabi dan asmaul husna yang terdiri dari 10 orang perkelas.Yang mewakili kelas ku yaitu Aku, John, Aprilia, Nirmala, Bisma, Ilham, Yuda, Dina, Anna dan Bob.Setiap sore kami latihan di sekolah.
Saat latihan, aku melihat kedekatan John dengan Anna mencari nada untuk asmaul husna.Aku hanya bisa diam melihatnya.Karena sudah tidak tahan, akhirnya aku memutuskan untuk keluar kelas agar tidak melihat kedekatan mereka.Tiba-tiba Aprilia dan Nirmala menghampiriku.
“Tya kenapa?” tanya Aprilia
“Iya Ty, Tya kenapa?” tanya Nirmala
“Ahh, gak papa kok.”  Jawabku dengan senyuman
“Tya cerita looooh!!” desak Aprilia
“Gak papa kok Lik, di dalam tu panas aja.”
“Panas gimana? Tanya Aprilia
“John sama Anna ya Ty?” tanya Nirmala
“Ya cobalah kalian pikir, mereka nyari nada cuman berdua, kita kasih saran gak mau denger,terus yang lain sibuk sendiri”kataku dengan nada kesal
“Iya, aku juga sebel Ty” jawab Aprilia agak kesal
“Emang kalian aja? Nir dari tadi juga udah sebel!!” kata Nirmala dengan raut muka kesal
“Ya udah mending kita ke dalam ajaJ” ajak Aprilia
“Ya lah” jawabku
       Kami pun masuk kembali ke dalam kelas, walaupun aku masih agak kesal dengan kedekatan mereka, namun aku mencoba sabar karena aku tetap pada prinsipku. Aku akan mencoba move on dari John.
***
Keesokan harinya, aku berangkat ke sekolah seperti biasanya.Sesampainya di sekolah, aku melihat lagi Anna mendekati John.Aku hanya bisa diam dan sabar.Saat Anna menuju keluar kelas, aku menghampirinya.
“Anna, kamu suka sama John ya?”
“Hah? Kata siapa Ty?”
“Gak ada kok. Iya ya?” tanyaku
“Ehh, ya nggak lah Ty” jawab Anna
“Yakin?Gak usah bohong deh An..”tanyaku
“Sumpah Ty, Anna gak suka sama John.” tanya Anna
“Hmm, iya Tya percaya kok.”
“Kenapa Ty?.”
“Gak papa, tanya aja.”
“Beneran Ty?”
“Iya Anna.”
“Ya udah, Anna ke dalam kelas dulu ya.” Kata Anna.
       Sekarang aku baru tahu karakter John yang sebenarnya.Ternyata John adalah seorang cowok yang diam dan misterius untuk soal Cinta. Dia tidak  pernah membicarakan siapa wanita yang ia suka kepada siapapun. Tidak satupun ada orang yang tahu siapa wanita yang dia suka.Hingga teman terdekatnya sendiri pun nggak tahu soal itu.Kini aku mulai berfikir untuk menghilangkan rasa yang pernah ku pendam kepadanya.
“Untuk apa  aku menunggu yang tidak pasti? Buang-buang waktu aja!! Mendingan aku move on aja dari John.Toh aku juga nggak tahu dia suka sama siapa. Mana tau cewek lain. Percuma selama ini aku nyimpen rasa sama dia!” batinku
       Sejak itulah aku berusaha bangkit dan akan menghilangkan rasaku ini jauh-jauh.
***
       Hari-hari terus berlalu seiring berjalannya waktu.Begitupula dengan hari-hariku di sekolah sering ku isi dengan berbagai kegiatan. Kini aku akan bangkit menjadi Tya yang seperti dulu. Ceria, humoris, dan jarang banget galau,hehe.Well, Move on dari John adalah prinsipku sekarang. Walaupun sulit aku tetap berusaha, karena aku nggak mau di PHP-in. Ya memang butuh waktu yang cukup lama buat bisa ngelupain seseorang yang pernah kita suka. Dan kini rasa suka ku ke John tidak lagi sebesar dulu.Rasa itu sudah berkurang sedikit demi sedikit.Walaupun sebagian besar teman-temanku beranggapan bahwa aku masih memiliki rasa yang cukup besar kepada John, tapi mereka tidak mengerti bagaimana perasaanku yang sebenarnya saat ini.

***
                                                                                           

















BIODATA PENULIS


Nama           : Adhytiyani Nurhasni Putri
Kelas            : IX A
TTL               : Rimbo Bujang, 04 Agustus 1999
Agama         : Islam
Cita-cita      : Dosen
Alamat        : Jalan Pahlawan Unit 2 Poros